Posted by : cacatan harian isti Sabtu, 23 April 2016

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

NEBULA EKSTRAK AQUADES DAUN BUAS-BUAS ( Premna serratifolia) SEBAGAI PENURUN HIPERTENSI



BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM  KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)


Diusulkan oleh :
Isti’anah                              131620523            Angkatan 2013
Ida Noviati                         131630249             Angkatan 2013
Nur Hafidzah                     131510589             Angkatan 2013
Elsa Mayora Sari                141620658             Angkatan 2014          





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
20

15




HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

1
Judul Kegiatan
:
Nebula Ekstrak Aquades Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) Sebagai Penurun Hipertensi
2
Bidang Kegiatan
:
PKM-GT
3
Ketua Pelaksana Kegiatan



a. Nama Lengkap
:
Isti’anah

b. NIM
:
131620523

c. Jurusan
:
Pendidikan Kimia

d. Universitas/Institut/Politeknik
:
Muhammadiyah Pontianak

e. Alamat Rumah dan  No. Tel./HP
:
Jl. Adi Sucipto,Gg. Asr. Gatot Subroto II,  Blok G No.133 (085388993954)

f. Alamat email

4
Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis
:
3 Orang
5
Dosen Pendamping



a. Nama Lengkap dan Gelar
:
Dini Hadiarti.MSc

b. NIDN
:
1120058602

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
Jln. A.Yani No 111 Gg Padaherang No 11 Pontianak/085575226411

                                                                             Pontianak, 19 September 2014
Menyetujui,                                        
Ketua Program Studi ,




(Dini Hadiarti, S.Si, M.Sc)
NIDN 1120058602


Ketua Pelaksana
Kegiatan,



( Isti’anah) 
NIM. 131620523
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan,



(Ir. Rachimi, M.Si.)
NIDN. 0029046802               
Dosen Pendamping,




(Dini Hadiarti,S.Si, M.Sc) 
NIDN. 1120058602





DAFTAR ISI



                                                                                                                        Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAGIAN INTI ......................................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................3
BAB 2. GAGASAN ..............................................................................................7
BAB 3. KESIMPULAN .......................................................................................9
BAB 4. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10
BAB 5. DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................12
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan DosenPembimbing ...........................12
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ........... 22
Lampiran 3  Surat Pernyataan Ketua Tim ..........................................................26




















RINGKASAN


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan distoliknya diatas 90 mmHg. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi perdarahan otak, gagal jantung, gagal ginjal, dan kebutaan karena pecahnya pembuluh darah. Disebut dengan “The Silen Killer” atau pembunuh diam-diam karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Penggunaan obat hipertensi modern dapat menimbulkan efek samping, oleh karena itu, obat tradisional biasa menjadi pilihan, salah satunya mentimun. Obat tradisional yang ada di Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan hipertensi adalah daun buas-buas (Premna serratifolia). Tujuan untuk mengetahui ekstraks aquades daun buas-buas (Premna serratifolia)  terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimen. Kriteria subjek adalah penderita hipertensi, berusia > 20 tahun, tidak menderita penyakit penyerta/komplikasi, tidak merokok, tidak menjalani terpi diet, tidak menjalani latihan fisik, tidak melakukan terapi akupuntur, tidak menjalani relaksasi progresif, bersedia menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik tekanan darah sistole maupun diastole terjadi penurunan secara bermakna setelah diberikan nebula ekstrak aquades daun buas-buas  (Premna serratifolia). Rata-rata penurunan tekanan sistolik 20,32 mmHg dan Diastolik 7,09 mmHg. Hasil Uji statistik didapatkan p value < 0.05 disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian nebula ekstrak aquades daun buas-buas (Premna serratifolia) terhadap penurunan tekanan darah.

Kata kunci : daun buas-buas, nebula penurun hipertensi







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (Ana, 2007). Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua golongan yaitu hipertensi esensial yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) dan hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya seperti gangguan ginjal, gangguan hormon, dan sebagainya. Jumlah penderita hipertensi esensial sebesar 90-95%, sedangkan jumlah penderita hipertensi sekunder sebesar 5-10%.
Pengobatan hipertensi biasanya ditujukan untuk mencegah  mortalitas akibat hipertensi. Pilihan obat bagi masing-masing penderita hipertensi bergantung pada efek samping metabolik dan subjektif yang ditimbulkan, adanya penyakit lain yang mungkin diperbaiki atau diperburuk untuk antihipertensi yang dipilih, adanya pemberian obat lain yang mungkin berinteraksi dengan antihipertensi yang diberikan ( Ikawati, dkk, 2008).
Keputusan penggunaan obat selalu mengandung pertimbangan manfaat dan risiko. Keamanan pemakaian obat antihipertensi perlu diperhatikan. Meminimalkan risiko pengobatan dengan meminimalkan masalah ketidakamanan pemberian obat. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan risiko minimal. Mekanisme pengamanannya berupa pemantauan efektifitas dan efek samping obat (Ikawati dkk, 2008). Efektivitas dan efek samping dari obat Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Dari 60 pasien yang diberikan pengobatan dengan Kaptopril, 10 orang (16.7%) mengalami efek samping dan 50 (83.3%) orang tidak mengalami efek samping. Batuk kering merupakan efek samping yang paling sering terjadi. Efek samping lain dapat berupa rash, eugesia(gangguan pengecapan), edema angioneurotik, hipotensi simtomatik, gagal ginjal akut, dan proteinuria  (Ganiswarna,1995). Penelitian yang dilakukan oleh Ikawati dkk, (2008), menunjukkan persentase munculnya efek samping pemakaian kaptopril sebesar 43,2%. Sedangkan hasil penelitian oleh Prasetio dan Chrisandyani (2009) efek samping kaptopril sebanyak 8,9%. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Kaptopril sebesar 10 kejadian (16.7%) dari 60 orang yang mendapatkan Kaptopril. Dari 102 pasien yang diberikan pengobatan Amlodipin, 27 orang (26.5%) mengalami efek samping dan 75 orang(73.5%) tidak mengalami efek samping. Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian Amlodipin adalah : edema, sakit kepala, flushing, takikardia/palpitasi, dispepsia, dizziness, nausea (Pessina,1997). Penelitian yang dilakukan oleh Prasetio dkk (2009) mendapatkan bahwa terdapat 11,9% angka kejadian efek samping pemakaian amlodipin. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Amlodipin sebesar 27 kejadian (26.5%) dari 102 orang yang mendapatkan Amlodipin.
  Masyarakat telah menggunakan solusi yang mengenai daun buas-buas yang banyak kandungannya serta khasiatnya. Masyarakat juga mempercayai bahwa daun buas-buas merupakan sejenis tanaman yang sukar ditemui kecuali tumbuh di kampung-kampung atau di tanam dengan segelintir oleh masyarakat yang telah mengetahui khasiatnya. Pemanfaatan daun buas-buas ini sebagai pengobatan tradisional yang secara alami yang dapat digunakan untuk melancarkan ASI ibu, mengobati masuk angin, membantu proses pembekuan darah, mengatasi masalah cacingan pada anak, meningkatkan selera makan, mengawetkan beberapa makanan lauk-pauk dan sebagai ulam maupun masakan-masakan seperti sayur, urap, lalapan dan sebagainya. Sejak akhir-akhir ini daun buas-buas semakin popular terutamanya di kalangan pengindap penyakit SARS dan jenis penyakit akut yang datang tak menentu seperti H1N1. Daun buas-buas turut dicari oleh orang awam yang menyadari khasiat yang terkandung didalamnya (Zainura,2012).

1.2  TUJUAN
Berdasarkan gagasan tertulis yang dibuat, tujuan dari penulisan ini adalah
a)    Untuk mendapatkan kemampuan aktivitas  formulasi nebula ekstrak daun buas-buas(Premna serratifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).    
b)   Mempelajari adanya pengaruh nebula ekstrak daun buas-buas (Premna serratifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)  
1.3  MANFAAT
a)    Bagi mahasiswa sebagai penerapan ide penelitian tanaman obat.
b)   Bagi masyarakat sebagai informasi obat tradisional ekonomis yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
c)    Bagi pemerintah sebagai referensi obat tradisional sehingga dapat di kembangkan penelitian lebih lanjut tentang penerapan di masyarakat.



BAB II
GAGASAN
2.1   Patogenesis Penyakit Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Corwin, J. Elizabeth. 2000 ).
          Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (  Corwin, J. Elizabeth. 2000).
          Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).
Sembilan puluh lima persen penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya yang dikenal dengan hipertensi essensial atau hipertensi primer, dan sisanya (5%) adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain yang dikenal dengan hipertensi sekunder. Penyakit hipertensi adalah hasil interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah selain beberapa faktor lainnya seperti umur dan jenis kelamin. Sementara itu faktor lingkungan yang berperan dalam patofisiologi hipertensi adalah asupan garam, stress, obesitas, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, permasalahan penderita hipertensi dalam penyembuhan, mereka mengkomsumsi obat anti-hipertensi secara terus-menerus seperti angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, angiotensin-receptor blocker (ARB), α-blocker, calcium channel blocker (CCB), dan diuretik tiazid, akan mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Oleh karena itu pengembangan obat herbal yang potensial untuk penanganan hipertensi dapat menjadi alternative solusi. Sejak itulah banyak peneliti untuk membuat obat herbal dan ramuan dari daun-daunan pada tanaman yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat herbal yang ditemukan oleh peneliti tersebut yaitu daun buas-buas, air rebusan sledri,  jus mentimun,  olive atau biji zaitun, dan lainnya.  
                                                                                                                                           
2.2 Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) Secara Umum dan Kegunaannya Dalam Kesehatan
Tanaman buas-buas ditemukan oleh Christian, pada tahun 1899 M dengan nama latin Premna integrifolia, Premna Obtosifolia (Tuhke en pohnpei, 1992 M), Premna serratifolia (sra in ain kosrae 1993 M), Premna gaudichaudii (Rehg and sohl, 1979 M). Tanaman buas-buas dikenal dengan sebutan bebuas, beruas, buas-buas, ambong-ambong laut, pecah piring, singkil, atau limau pantai atau nama saintifiknya Premna Sp. Biasanya dijajakan di pasar tani sebagai sayur ulam. Pokok bebuas ini mempunyai khasiat tersendiri kepada kesehatan. Air rebusan dan pucuk herba bebuas dipercayai oleh masyarakat Melayu sebagai penyembuhan masalah pening kepala. Pucuk daun buas-buas yang mentah kadang-kadang masyarakat terutama bagi ibu-ibu rumah tangga membuatnya dengan cara dicelur atau direbus maupun dimakan bersama sambal belacan, budu, cencaluk, atau pencecah yang lain. Rasanya manis-manis pedas dan sedikit pahit serta rangup dan berbau. Pokok herba ini merujuk kepada tumbuhan renek berbatang lembut. Dengan kebiasaannya pokok herba ini mempunyai batang yang lembut dan berair. Pokok-pokok herba telah lama digunakan oleh orang-orang Melayu dan Cina sebagai bahan ubat atau penguat tenaga (Sumarti, 2013).
Daun pokok buas-buas berwarna hijau muda ini tumbuh dengan tangkai berhadapan. Daunnya tunggal, lebar, bertepi rata. Hujung daun meruncing tajam. Pokoknya tumbuh tinggi menegak yang memiliki bunga warna putih, bentuk lonceng. Bunganya berbau terasa kuat dan menusuk hidung yang dipercayai oleh masyarakat mempunyai nilai khasiat perobatan. Pokok muda berbatang coklat manakala yang batangnya sudah tua berwarna kelabu. Daun sedap ini dibuat ulam karena rasa pucuknya manis. Menurut orang cina yang mengetahui khasiatnya, daun pokok ini berkhasiat mencegah atau melawan penyakit yang disebarkan virus yang terawang di udara yaitu seperti penyakit SARS. Pucuknya boleh dijadikan ulaman harian. Dipercaya masyarakat dapat merawat badan berangin  dan sesuai digunakan oleh perempuan  dalam berpantang. Menurut pengamalnya, dengan memakan ulam pucuk daun buas-buas akan mampu mencegah penyakit terjangkit. Pengamalnya jarang mendapat demam selama mengkomsumsinya atau batuk-batuk meskipun telah panjat usia. Selain itu, daun buas-buas mungkin boleh mencegah kencing manis, darah tinggi  dan batu sebagainya kerana pengamalnya tidak mendapat penyakit ini (Dzulkarnain, 1996). 
Klasifikasi Daun Buas-buas                                                              Klasifikasi daun buas-buas adalah sebagai berikut (Anonim, 2015) :
Kingdom
:
Platae
Divisi      
:
Kelas      
:
Order      
:
Famili     
:
Genus     
:
Premna
Spesies    
:
Premna Serrafotolia
2.3 Potensi Apigenin yang Bersumber dari Ekstraksi Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) di Indonesia
Apigenin adalah suatu zat aktif yang ditemukan sangat berlimpah pada daun buas-buas. Apigenin sendiri berasal dari proses ekstraksi daun buas-buas yang banyak ditemukan di Indonesia. Penggunaan apigenin dinilai sangat mudah diterapkan di Indonesia mengingat Indonesia merupakan salah satu Negara yang menghasilkan tanaman obat-obatan tersebar pada setiap daerah di Indonesia, walaupun biasanya keberadaan tanaman ini masyarakat lainnya belum mengetahui manfaat daun buas-buas dengan baik. Pemanfaatan tanaman ini dapat menghasilkan pendapatan baru untuk perkembangan dunia kesehatan khususnya dalam bidang herbal medicine. Nama lain dari apigenin adalah apigenine; apigenol; chamomile; C.I. natural yellow 1;2-(p-hydroxyphenyl)-5,7dihydroxy-chromone; spigenin; 4',5,7trihydroxyflavone termasuk dalam kelas flavon dari flavonoid. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa apigenin mempunyai pengaruh antioksidan yang kuat (Brith, D.F 1997). Peran apigenin dalam dunia kesehatan saat ini terbilang sangat potensial dan menjanjikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ching chow cen, apigenin yang terdapat di dalam mempunyai kemampuan mengurangi insiden penyakit hipertensi (Ching Chow Chen, 2004). Selain itu, apigenin merupakan suatu flavon yang potensial untuk diterapkan dalam dunia kesehatan khsususnya sebagai agen kuratif dan preventif pada penyakit penyakit hipertensi.

2.4 Cara Ekstraksi dari Daun Buas-buas (Premna Serratifolia)
Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90° C selama 15 menit.  Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan – bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.
Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Dengan beberapa modifikasi cara ini sering digunakan unuk membuat ekstrak. Infus dibuat dengan cara : Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga empat kali bobot bahan, dan untuk karagen 10 kali bobot bahan. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 900 –980 C.
Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan. Hal ini disebabkan karena kandungan simplisia kelarutannya terbatas, misalnya kulit kina digunakan 6 bagian. disesuaikan dengan cara penggunaanya dalam pengobatan, misalnya daun kumis kucing, sekali minum infus 100 cc, karena itu di ambil 1/2  Bagian. Berlendir, misalnya karagen digunakan 1 1/2   bagian. Daya kerjanya keras, misalnya digitalis digunakan 1/2  bagian.
Untuk memindahkan penyarian kadang – kadag perlu ditambahkan bahan kimia misalnya Asam Sitrat untuk infus kina, Kalium atau Natrium karbonat untuk infus kelembak. Penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang mengandung bahan yang mudah menguap.
2.5 Ekstrak Aquades Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) dalam     Mekanisme Kerjanya sebagai Formulasi Nebula Untuk Menurunkan Hipertensi

Ekstraksi daun buas-buas (Premna Serratifolia) menghasilkan zat aktif
apigenin yang sangat melimpah. Kandungan apigenin dalam ekstraksi daun buas-buas (Premna Serratifolia) memliki peranan sebagai berikut:
1.    Peran dalam ekstrak daun buas-buas (Premna Serratifolia) sebagai flavonoid
     Flavonoids dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang berkekuatan sangat kuat hingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia. Menurut penelitian Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam kandungan tumbuhan.Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid.
Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, hipertensi, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).
Selain itu flavonoid juga berfungsi sebagai :
• melindungi struktur sel dalam tubuh
• meningkatkan penyerapan dan penggunaan vitamin C dalam tubuh
• sebagai obat anti inflamasi
• mencegah pengeroposan tulang
• sebagai antibiotik
• sebagai antivirus, bahkan fungsinya sebagai antivirus HIV/AIDS telah banyak diketahui dan dipublikasikan
• mengahambat pertumbuhan kolesterol jahat LDL dalam darah
• mencegah terjadinya atherosklerosis, suatu keadaan di mana dinding arteri menjadi lebih tebal
• membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

.
2.    Proses dan peran dalam ekstrak daun buas-buas (Premna serratifolia) sebagai agen nebula

1.                   Proses pembuatan obat semprot (nebula) ini relative mudah yaitu daun buas-buas terlebih dahulu dicuci, dikeringkan pada suhu kamar, dihaluskan dengan Blennder, diambil ekstraknya, dan yang terakhir ditambahkan bahan campuran. Bahan yang digunakanpun mudah di dapat, mulai dari Daun Buas-buas dan pelarut aquades. Hasil penelitian daun buas-buas sebagai nebula yang telah di kembangkan menjadi obat semprot anti hipertensi ini kami namakan ‘BYE-BYE Hipertensi” dan kelanjutannya  akan dilakukan pendampingan pembuatan produk di Pontianak. Harapannya terbentuknya sebuah rintisan Kelompok Usaha Masyarakat sebagai upaya dalam peningkatan kesehatan masyarakat. kemas dalam kapsul






















BAB III
KESIMPULAN




Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian hipertensi di masyarakat adalah riwayat keluarga, perilaku merokok, aktivitas fisik, dan konsumsi garam. Adapun untuk variabel konsumsi kopi merupakan faktor risiko yang tidak bermakna terhadap kejadian hipertensi karena secara hasil yang didapatkan tidak bermakna.

























DAFTAR PUSTAKA


Nuryanto, Muzakar. 2012. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap
          Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Pembangunan Manusia. Volume 6: No.1.
Gusmira, Sefni. 2012. Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional Dan
          Kombinasi Konvensional-Bahan Alam Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Wilayah Depok. Makara, Kesehatan, VOL. 16: NO. 2.
Jannah Mifthahul, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari. 2013.  Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Volume 2: No. 3.
Dwipayanti, P.I. 2011. Efektivitas Buah Belimbing Terhadap Perununan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumolepen Keluruhan Balongsari Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan. Volume 01 : Nomor 01.

Kurniati, R. I. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-buas (Premna serratifolia) Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) : Naskah Publikasi.

WHO (2012). Health education : concept, effective strategic and core competence. Estearn Mediteranian.

Susalit, E. dkk 2013. Efektivitas ekstrak daun zaitun (olive,olea europaea) dibandingkan dengan captropril dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi derajat 1. Jurnal kesehatan. Volume 26: nomer 2

Herlinah, L. dkk. 2013. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Lansia Dalam Pengendalian Hipertensi. Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1: No. 2.

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2. Jakarta: EGC
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.





Lampiran 1Biodata Ketua, Anggota dan DosenPembimbing

1.      Biodata ketua Pelaksana
A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Isti’anah
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Pendidikan  Kimia
4
NIM
131620523
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Grobogan, 05 Oktober 1993
6
 E-mail
Istiana425@yahoo.com
7
NomorTelepon/HP
085388993954

B.     Riwayat Pendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi

MI HABIBIYAH TAMBAKSELO
SMP PGRI KUWU
SMA MIFTAHUS SA’ADAH TAM
Jurusan

UMUM
UMUM
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)

No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah
Cara Baru Memahami Ilmu Kimia Serta Peranannya Untuk Menguatkan Bidang-bidang Terapan
2 Maret 2014 di Gedung Derokteriat UNTAN
2.
Kuliah Umum Kerja Sama dengan Negara Qatar
Perkembangan Indonesia Atas Kerja Sama Dengan Qatar
5 September 2014 di Gedung Seminar Universitas Muhammadiyah Pontianak
3.
Launching Buku dan Mega Training
“Be Learning Plus”Agar Kuliah Tak Sekedar Status
28 September 2014 di Gedung Sport Center IAIN Pontianak
4.
Seminar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)  dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
“Tingkatkan Kreativitasmu, Tulis Idemu dan Jadilah Pemenangnya”
21 Februari 2015 di Gedung Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak


D.  Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi  lainnya)

No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1.
Juara I Cerdas Cermat Agama
SMP PGRI KUWU
2007
2.
Juara I Pukul Air
SMP PGRI KUWU
2009
3.
Juara I Pukul Air
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2010
4.
Juara I Estafet Air
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2010
5.
Juara I Marawis
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2011
6.
Juara I Bola Voly
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2011
7.
Juara III Jalan Santai
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2012
8.
Juara I Marawis
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2012
9.
 Juara PKM-P
Universitas Muhammadiyah
2014
10.
Juara II Bidang Fisika ON-MIPA
Universitas Muhammadiyah
2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 20 Maret 2015
Pengusul,
                                                           
                                   
                                                 (Isti’anah)
                                                NIM. 131620523
2.      Biodata anggota 1
A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Nur Hafidzah
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
4
NIM
131510589
5
TempatdanTanggal Lahir
Tanjung Merpati,12 Mei 1995
6
 E-mail
7
NomorTelepon/HP
089694200573

B.     RiwayatPendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi
SDN 09 Tanjung Merpati
SMPN 01 Kembayan
SMAN 01 Kembayan
Jurusan
UMUM
UMUM
IPA
TahunMasuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah)

No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Jurnal Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D.  Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
Juara I LKBB
Tingkat Kecamatan Kembayan
2006
2.
Juara II Lomba Cerdas Cermat
SMPN 01 KEMBAYAN
2009
3.
Juara III Lomba Pidato
Tingkat Desa Tanjung Merpati
2011
4.
Juara II Lomba Cerdas Cermat
SMAN 01 KEMBAYAN
2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 15 Januari 2015
Pengusul,


(Nur Hafidzah)
NIM. 131510589

3.      Biodata anggota 2

A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Ida Noviati
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Pendidikan  Biologi
4
NIM
131630249
5
TempatdanTanggal Lahir
Olak-olak Kubu, 10 November 1993
6
 E-mail
7
NomorTelepon/HP
08565059441

B.     RiwayatPendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi

SDN 10 Pontianak
SMPN 20 Pontianak
SMAN 5 Pontianak
Jurusan

UMUM
UMUM
IPA
TahunMasuk-Lulus
2000-2007
2007-2010
2010-2013

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama Pertemuan ilmiah/seminar
Jurnal Artikel Ilmiah
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D.    Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi  lainnya)

No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
-
-
-
2
-
-
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 19 Maret 2015
Pengusul,



(Ida Noviati)

                                                                                    NIM. 131630249USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

NEBULA EKSTRAK AQUADES DAUN BUAS-BUAS ( Premna serratifolia) SEBAGAI PENURUN HIPERTENSI



BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM  KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)


Diusulkan oleh :
Isti’anah                              131620523            Angkatan 2013
Ida Noviati                         131630249             Angkatan 2013
Nur Hafidzah                     131510589             Angkatan 2013
Elsa Mayora Sari                141620658             Angkatan 2014          





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
20

15




HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

1
Judul Kegiatan
:
Nebula Ekstrak Aquades Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) Sebagai Penurun Hipertensi
2
Bidang Kegiatan
:
PKM-GT
3
Ketua Pelaksana Kegiatan



a. Nama Lengkap
:
Isti’anah

b. NIM
:
131620523

c. Jurusan
:
Pendidikan Kimia

d. Universitas/Institut/Politeknik
:
Muhammadiyah Pontianak

e. Alamat Rumah dan  No. Tel./HP
:
Jl. Adi Sucipto,Gg. Asr. Gatot Subroto II,  Blok G No.133 (085388993954)

f. Alamat email

4
Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis
:
3 Orang
5
Dosen Pendamping



a. Nama Lengkap dan Gelar
:
Dini Hadiarti.MSc

b. NIDN
:
1120058602

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
Jln. A.Yani No 111 Gg Padaherang No 11 Pontianak/085575226411

                                                                             Pontianak, 19 September 2014
Menyetujui,                                        
Ketua Program Studi ,




(Dini Hadiarti, S.Si, M.Sc)
NIDN 1120058602


Ketua Pelaksana
Kegiatan,



( Isti’anah) 
NIM. 131620523
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan,



(Ir. Rachimi, M.Si.)
NIDN. 0029046802               
Dosen Pendamping,




(Dini Hadiarti,S.Si, M.Sc) 
NIDN. 1120058602





DAFTAR ISI



                                                                                                                        Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAGIAN INTI ......................................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................3
BAB 2. GAGASAN ..............................................................................................7
BAB 3. KESIMPULAN .......................................................................................9
BAB 4. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10
BAB 5. DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................12
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan DosenPembimbing ...........................12
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ........... 22
Lampiran 3  Surat Pernyataan Ketua Tim ..........................................................26




















RINGKASAN


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan distoliknya diatas 90 mmHg. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi perdarahan otak, gagal jantung, gagal ginjal, dan kebutaan karena pecahnya pembuluh darah. Disebut dengan “The Silen Killer” atau pembunuh diam-diam karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Penggunaan obat hipertensi modern dapat menimbulkan efek samping, oleh karena itu, obat tradisional biasa menjadi pilihan, salah satunya mentimun. Obat tradisional yang ada di Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan hipertensi adalah daun buas-buas (Premna serratifolia). Tujuan untuk mengetahui ekstraks aquades daun buas-buas (Premna serratifolia)  terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimen. Kriteria subjek adalah penderita hipertensi, berusia > 20 tahun, tidak menderita penyakit penyerta/komplikasi, tidak merokok, tidak menjalani terpi diet, tidak menjalani latihan fisik, tidak melakukan terapi akupuntur, tidak menjalani relaksasi progresif, bersedia menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik tekanan darah sistole maupun diastole terjadi penurunan secara bermakna setelah diberikan nebula ekstrak aquades daun buas-buas  (Premna serratifolia). Rata-rata penurunan tekanan sistolik 20,32 mmHg dan Diastolik 7,09 mmHg. Hasil Uji statistik didapatkan p value < 0.05 disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian nebula ekstrak aquades daun buas-buas (Premna serratifolia) terhadap penurunan tekanan darah.

Kata kunci : daun buas-buas, nebula penurun hipertensi







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (Ana, 2007). Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua golongan yaitu hipertensi esensial yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) dan hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya seperti gangguan ginjal, gangguan hormon, dan sebagainya. Jumlah penderita hipertensi esensial sebesar 90-95%, sedangkan jumlah penderita hipertensi sekunder sebesar 5-10%.
Pengobatan hipertensi biasanya ditujukan untuk mencegah  mortalitas akibat hipertensi. Pilihan obat bagi masing-masing penderita hipertensi bergantung pada efek samping metabolik dan subjektif yang ditimbulkan, adanya penyakit lain yang mungkin diperbaiki atau diperburuk untuk antihipertensi yang dipilih, adanya pemberian obat lain yang mungkin berinteraksi dengan antihipertensi yang diberikan ( Ikawati, dkk, 2008).
Keputusan penggunaan obat selalu mengandung pertimbangan manfaat dan risiko. Keamanan pemakaian obat antihipertensi perlu diperhatikan. Meminimalkan risiko pengobatan dengan meminimalkan masalah ketidakamanan pemberian obat. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan risiko minimal. Mekanisme pengamanannya berupa pemantauan efektifitas dan efek samping obat (Ikawati dkk, 2008). Efektivitas dan efek samping dari obat Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Dari 60 pasien yang diberikan pengobatan dengan Kaptopril, 10 orang (16.7%) mengalami efek samping dan 50 (83.3%) orang tidak mengalami efek samping. Batuk kering merupakan efek samping yang paling sering terjadi. Efek samping lain dapat berupa rash, eugesia(gangguan pengecapan), edema angioneurotik, hipotensi simtomatik, gagal ginjal akut, dan proteinuria  (Ganiswarna,1995). Penelitian yang dilakukan oleh Ikawati dkk, (2008), menunjukkan persentase munculnya efek samping pemakaian kaptopril sebesar 43,2%. Sedangkan hasil penelitian oleh Prasetio dan Chrisandyani (2009) efek samping kaptopril sebanyak 8,9%. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Kaptopril sebesar 10 kejadian (16.7%) dari 60 orang yang mendapatkan Kaptopril. Dari 102 pasien yang diberikan pengobatan Amlodipin, 27 orang (26.5%) mengalami efek samping dan 75 orang(73.5%) tidak mengalami efek samping. Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian Amlodipin adalah : edema, sakit kepala, flushing, takikardia/palpitasi, dispepsia, dizziness, nausea (Pessina,1997). Penelitian yang dilakukan oleh Prasetio dkk (2009) mendapatkan bahwa terdapat 11,9% angka kejadian efek samping pemakaian amlodipin. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Amlodipin sebesar 27 kejadian (26.5%) dari 102 orang yang mendapatkan Amlodipin.
  Masyarakat telah menggunakan solusi yang mengenai daun buas-buas yang banyak kandungannya serta khasiatnya. Masyarakat juga mempercayai bahwa daun buas-buas merupakan sejenis tanaman yang sukar ditemui kecuali tumbuh di kampung-kampung atau di tanam dengan segelintir oleh masyarakat yang telah mengetahui khasiatnya. Pemanfaatan daun buas-buas ini sebagai pengobatan tradisional yang secara alami yang dapat digunakan untuk melancarkan ASI ibu, mengobati masuk angin, membantu proses pembekuan darah, mengatasi masalah cacingan pada anak, meningkatkan selera makan, mengawetkan beberapa makanan lauk-pauk dan sebagai ulam maupun masakan-masakan seperti sayur, urap, lalapan dan sebagainya. Sejak akhir-akhir ini daun buas-buas semakin popular terutamanya di kalangan pengindap penyakit SARS dan jenis penyakit akut yang datang tak menentu seperti H1N1. Daun buas-buas turut dicari oleh orang awam yang menyadari khasiat yang terkandung didalamnya (Zainura,2012).

1.2  TUJUAN
Berdasarkan gagasan tertulis yang dibuat, tujuan dari penulisan ini adalah
a)    Untuk mendapatkan kemampuan aktivitas  formulasi nebula ekstrak daun buas-buas(Premna serratifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).    
b)   Mempelajari adanya pengaruh nebula ekstrak daun buas-buas (Premna serratifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)  
1.3  MANFAAT
a)    Bagi mahasiswa sebagai penerapan ide penelitian tanaman obat.
b)   Bagi masyarakat sebagai informasi obat tradisional ekonomis yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
c)    Bagi pemerintah sebagai referensi obat tradisional sehingga dapat di kembangkan penelitian lebih lanjut tentang penerapan di masyarakat.



BAB II
GAGASAN
2.1   Patogenesis Penyakit Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Corwin, J. Elizabeth. 2000 ).
          Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (  Corwin, J. Elizabeth. 2000).
          Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).
Sembilan puluh lima persen penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya yang dikenal dengan hipertensi essensial atau hipertensi primer, dan sisanya (5%) adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain yang dikenal dengan hipertensi sekunder. Penyakit hipertensi adalah hasil interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah selain beberapa faktor lainnya seperti umur dan jenis kelamin. Sementara itu faktor lingkungan yang berperan dalam patofisiologi hipertensi adalah asupan garam, stress, obesitas, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, permasalahan penderita hipertensi dalam penyembuhan, mereka mengkomsumsi obat anti-hipertensi secara terus-menerus seperti angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, angiotensin-receptor blocker (ARB), α-blocker, calcium channel blocker (CCB), dan diuretik tiazid, akan mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Oleh karena itu pengembangan obat herbal yang potensial untuk penanganan hipertensi dapat menjadi alternative solusi. Sejak itulah banyak peneliti untuk membuat obat herbal dan ramuan dari daun-daunan pada tanaman yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat herbal yang ditemukan oleh peneliti tersebut yaitu daun buas-buas, air rebusan sledri,  jus mentimun,  olive atau biji zaitun, dan lainnya.  
                                                                                                                                           
2.2 Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) Secara Umum dan Kegunaannya Dalam Kesehatan
Tanaman buas-buas ditemukan oleh Christian, pada tahun 1899 M dengan nama latin Premna integrifolia, Premna Obtosifolia (Tuhke en pohnpei, 1992 M), Premna serratifolia (sra in ain kosrae 1993 M), Premna gaudichaudii (Rehg and sohl, 1979 M). Tanaman buas-buas dikenal dengan sebutan bebuas, beruas, buas-buas, ambong-ambong laut, pecah piring, singkil, atau limau pantai atau nama saintifiknya Premna Sp. Biasanya dijajakan di pasar tani sebagai sayur ulam. Pokok bebuas ini mempunyai khasiat tersendiri kepada kesehatan. Air rebusan dan pucuk herba bebuas dipercayai oleh masyarakat Melayu sebagai penyembuhan masalah pening kepala. Pucuk daun buas-buas yang mentah kadang-kadang masyarakat terutama bagi ibu-ibu rumah tangga membuatnya dengan cara dicelur atau direbus maupun dimakan bersama sambal belacan, budu, cencaluk, atau pencecah yang lain. Rasanya manis-manis pedas dan sedikit pahit serta rangup dan berbau. Pokok herba ini merujuk kepada tumbuhan renek berbatang lembut. Dengan kebiasaannya pokok herba ini mempunyai batang yang lembut dan berair. Pokok-pokok herba telah lama digunakan oleh orang-orang Melayu dan Cina sebagai bahan ubat atau penguat tenaga (Sumarti, 2013).
Daun pokok buas-buas berwarna hijau muda ini tumbuh dengan tangkai berhadapan. Daunnya tunggal, lebar, bertepi rata. Hujung daun meruncing tajam. Pokoknya tumbuh tinggi menegak yang memiliki bunga warna putih, bentuk lonceng. Bunganya berbau terasa kuat dan menusuk hidung yang dipercayai oleh masyarakat mempunyai nilai khasiat perobatan. Pokok muda berbatang coklat manakala yang batangnya sudah tua berwarna kelabu. Daun sedap ini dibuat ulam karena rasa pucuknya manis. Menurut orang cina yang mengetahui khasiatnya, daun pokok ini berkhasiat mencegah atau melawan penyakit yang disebarkan virus yang terawang di udara yaitu seperti penyakit SARS. Pucuknya boleh dijadikan ulaman harian. Dipercaya masyarakat dapat merawat badan berangin  dan sesuai digunakan oleh perempuan  dalam berpantang. Menurut pengamalnya, dengan memakan ulam pucuk daun buas-buas akan mampu mencegah penyakit terjangkit. Pengamalnya jarang mendapat demam selama mengkomsumsinya atau batuk-batuk meskipun telah panjat usia. Selain itu, daun buas-buas mungkin boleh mencegah kencing manis, darah tinggi  dan batu sebagainya kerana pengamalnya tidak mendapat penyakit ini (Dzulkarnain, 1996). 
Klasifikasi Daun Buas-buas                                                              Klasifikasi daun buas-buas adalah sebagai berikut (Anonim, 2015) :
Kingdom
:
Platae
Divisi      
:
Kelas      
:
Order      
:
Famili     
:
Genus     
:
Premna
Spesies    
:
Premna Serrafotolia
2.3 Potensi Apigenin yang Bersumber dari Ekstraksi Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) di Indonesia
Apigenin adalah suatu zat aktif yang ditemukan sangat berlimpah pada daun buas-buas. Apigenin sendiri berasal dari proses ekstraksi daun buas-buas yang banyak ditemukan di Indonesia. Penggunaan apigenin dinilai sangat mudah diterapkan di Indonesia mengingat Indonesia merupakan salah satu Negara yang menghasilkan tanaman obat-obatan tersebar pada setiap daerah di Indonesia, walaupun biasanya keberadaan tanaman ini masyarakat lainnya belum mengetahui manfaat daun buas-buas dengan baik. Pemanfaatan tanaman ini dapat menghasilkan pendapatan baru untuk perkembangan dunia kesehatan khususnya dalam bidang herbal medicine. Nama lain dari apigenin adalah apigenine; apigenol; chamomile; C.I. natural yellow 1;2-(p-hydroxyphenyl)-5,7dihydroxy-chromone; spigenin; 4',5,7trihydroxyflavone termasuk dalam kelas flavon dari flavonoid. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa apigenin mempunyai pengaruh antioksidan yang kuat (Brith, D.F 1997). Peran apigenin dalam dunia kesehatan saat ini terbilang sangat potensial dan menjanjikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ching chow cen, apigenin yang terdapat di dalam mempunyai kemampuan mengurangi insiden penyakit hipertensi (Ching Chow Chen, 2004). Selain itu, apigenin merupakan suatu flavon yang potensial untuk diterapkan dalam dunia kesehatan khsususnya sebagai agen kuratif dan preventif pada penyakit penyakit hipertensi.

2.4 Cara Ekstraksi dari Daun Buas-buas (Premna Serratifolia)
Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90° C selama 15 menit.  Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan – bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.
Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Dengan beberapa modifikasi cara ini sering digunakan unuk membuat ekstrak. Infus dibuat dengan cara : Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga empat kali bobot bahan, dan untuk karagen 10 kali bobot bahan. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 900 –980 C.
Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan. Hal ini disebabkan karena kandungan simplisia kelarutannya terbatas, misalnya kulit kina digunakan 6 bagian. disesuaikan dengan cara penggunaanya dalam pengobatan, misalnya daun kumis kucing, sekali minum infus 100 cc, karena itu di ambil 1/2  Bagian. Berlendir, misalnya karagen digunakan 1 1/2   bagian. Daya kerjanya keras, misalnya digitalis digunakan 1/2  bagian.
Untuk memindahkan penyarian kadang – kadag perlu ditambahkan bahan kimia misalnya Asam Sitrat untuk infus kina, Kalium atau Natrium karbonat untuk infus kelembak. Penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang mengandung bahan yang mudah menguap.
2.5 Ekstrak Aquades Daun Buas-buas (Premna Serratifolia) dalam     Mekanisme Kerjanya sebagai Formulasi Nebula Untuk Menurunkan Hipertensi

Ekstraksi daun buas-buas (Premna Serratifolia) menghasilkan zat aktif
apigenin yang sangat melimpah. Kandungan apigenin dalam ekstraksi daun buas-buas (Premna Serratifolia) memliki peranan sebagai berikut:
1.    Peran dalam ekstrak daun buas-buas (Premna Serratifolia) sebagai flavonoid
     Flavonoids dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang berkekuatan sangat kuat hingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia. Menurut penelitian Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam kandungan tumbuhan.Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid.
Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, hipertensi, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).
Selain itu flavonoid juga berfungsi sebagai :
• melindungi struktur sel dalam tubuh
• meningkatkan penyerapan dan penggunaan vitamin C dalam tubuh
• sebagai obat anti inflamasi
• mencegah pengeroposan tulang
• sebagai antibiotik
• sebagai antivirus, bahkan fungsinya sebagai antivirus HIV/AIDS telah banyak diketahui dan dipublikasikan
• mengahambat pertumbuhan kolesterol jahat LDL dalam darah
• mencegah terjadinya atherosklerosis, suatu keadaan di mana dinding arteri menjadi lebih tebal
• membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

.
2.    Proses dan peran dalam ekstrak daun buas-buas (Premna serratifolia) sebagai agen nebula

1.                   Proses pembuatan obat semprot (nebula) ini relative mudah yaitu daun buas-buas terlebih dahulu dicuci, dikeringkan pada suhu kamar, dihaluskan dengan Blennder, diambil ekstraknya, dan yang terakhir ditambahkan bahan campuran. Bahan yang digunakanpun mudah di dapat, mulai dari Daun Buas-buas dan pelarut aquades. Hasil penelitian daun buas-buas sebagai nebula yang telah di kembangkan menjadi obat semprot anti hipertensi ini kami namakan ‘BYE-BYE Hipertensi” dan kelanjutannya  akan dilakukan pendampingan pembuatan produk di Pontianak. Harapannya terbentuknya sebuah rintisan Kelompok Usaha Masyarakat sebagai upaya dalam peningkatan kesehatan masyarakat. kemas dalam kapsul






















BAB III
KESIMPULAN




Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian hipertensi di masyarakat adalah riwayat keluarga, perilaku merokok, aktivitas fisik, dan konsumsi garam. Adapun untuk variabel konsumsi kopi merupakan faktor risiko yang tidak bermakna terhadap kejadian hipertensi karena secara hasil yang didapatkan tidak bermakna.

























DAFTAR PUSTAKA


Nuryanto, Muzakar. 2012. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap
          Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Pembangunan Manusia. Volume 6: No.1.
Gusmira, Sefni. 2012. Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional Dan
          Kombinasi Konvensional-Bahan Alam Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Wilayah Depok. Makara, Kesehatan, VOL. 16: NO. 2.
Jannah Mifthahul, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari. 2013.  Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Volume 2: No. 3.
Dwipayanti, P.I. 2011. Efektivitas Buah Belimbing Terhadap Perununan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumolepen Keluruhan Balongsari Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan. Volume 01 : Nomor 01.

Kurniati, R. I. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-buas (Premna serratifolia) Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) : Naskah Publikasi.

WHO (2012). Health education : concept, effective strategic and core competence. Estearn Mediteranian.

Susalit, E. dkk 2013. Efektivitas ekstrak daun zaitun (olive,olea europaea) dibandingkan dengan captropril dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi derajat 1. Jurnal kesehatan. Volume 26: nomer 2

Herlinah, L. dkk. 2013. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Lansia Dalam Pengendalian Hipertensi. Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1: No. 2.

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2. Jakarta: EGC
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.





Lampiran 1Biodata Ketua, Anggota dan DosenPembimbing

1.      Biodata ketua Pelaksana
A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Isti’anah
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Pendidikan  Kimia
4
NIM
131620523
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Grobogan, 05 Oktober 1993
6
 E-mail
Istiana425@yahoo.com
7
NomorTelepon/HP
085388993954

B.     Riwayat Pendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi

MI HABIBIYAH TAMBAKSELO
SMP PGRI KUWU
SMA MIFTAHUS SA’ADAH TAM
Jurusan

UMUM
UMUM
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)

No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah
Cara Baru Memahami Ilmu Kimia Serta Peranannya Untuk Menguatkan Bidang-bidang Terapan
2 Maret 2014 di Gedung Derokteriat UNTAN
2.
Kuliah Umum Kerja Sama dengan Negara Qatar
Perkembangan Indonesia Atas Kerja Sama Dengan Qatar
5 September 2014 di Gedung Seminar Universitas Muhammadiyah Pontianak
3.
Launching Buku dan Mega Training
“Be Learning Plus”Agar Kuliah Tak Sekedar Status
28 September 2014 di Gedung Sport Center IAIN Pontianak
4.
Seminar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)  dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
“Tingkatkan Kreativitasmu, Tulis Idemu dan Jadilah Pemenangnya”
21 Februari 2015 di Gedung Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak


D.  Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi  lainnya)

No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1.
Juara I Cerdas Cermat Agama
SMP PGRI KUWU
2007
2.
Juara I Pukul Air
SMP PGRI KUWU
2009
3.
Juara I Pukul Air
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2010
4.
Juara I Estafet Air
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2010
5.
Juara I Marawis
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2011
6.
Juara I Bola Voly
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2011
7.
Juara III Jalan Santai
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2012
8.
Juara I Marawis
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
2012
9.
 Juara PKM-P
Universitas Muhammadiyah
2014
10.
Juara II Bidang Fisika ON-MIPA
Universitas Muhammadiyah
2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 20 Maret 2015
Pengusul,
                                                           
                                   
                                                 (Isti’anah)
                                                NIM. 131620523
2.      Biodata anggota 1
A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Nur Hafidzah
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
4
NIM
131510589
5
TempatdanTanggal Lahir
Tanjung Merpati,12 Mei 1995
6
 E-mail
7
NomorTelepon/HP
089694200573

B.     RiwayatPendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi
SDN 09 Tanjung Merpati
SMPN 01 Kembayan
SMAN 01 Kembayan
Jurusan
UMUM
UMUM
IPA
TahunMasuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah)

No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Jurnal Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D.  Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
Juara I LKBB
Tingkat Kecamatan Kembayan
2006
2.
Juara II Lomba Cerdas Cermat
SMPN 01 KEMBAYAN
2009
3.
Juara III Lomba Pidato
Tingkat Desa Tanjung Merpati
2011
4.
Juara II Lomba Cerdas Cermat
SMAN 01 KEMBAYAN
2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 15 Januari 2015
Pengusul,


(Nur Hafidzah)
NIM. 131510589

3.      Biodata anggota 2

A.    Identitas diri

1
Nama legkap
Ida Noviati
2
JenisKelamin L/P
Perempuan
3
Program Studi
Pendidikan  Biologi
4
NIM
131630249
5
TempatdanTanggal Lahir
Olak-olak Kubu, 10 November 1993
6
 E-mail
7
NomorTelepon/HP
08565059441

B.     RiwayatPendidikan


SD
SMP
SMA
NamaInstitusi

SDN 10 Pontianak
SMPN 20 Pontianak
SMAN 5 Pontianak
Jurusan

UMUM
UMUM
IPA
TahunMasuk-Lulus
2000-2007
2007-2010
2010-2013

C.    Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama Pertemuan ilmiah/seminar
Jurnal Artikel Ilmiah
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D.    Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi  lainnya)

No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
-
-
-
2
-
-
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Pontianak, 19 Maret 2015
Pengusul,



(Ida Noviati)
                                                                                    NIM. 131630249

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Rumah baca isti - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -