FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS ( Premna serratifolia) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI SECARA IN-VITRO
Posted by : cacatan harian isti
Sabtu, 30 April 2016
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
FORMULASI TABLET HISAP
EKSTRAK ETANOL DAUN
BUAS-BUAS (
Premna serratifolia) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI SECARA IN-VITRO
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA PENELITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh :
Isti’anah 131620523 Angkatan 2013
Nur Hafidzah 131510589
Angkatan 2013
Witdya Ayu setianingsih 141620046 Angkatan 2014
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2015
|
ii
|
DAFTAR
ISI
Halaman
|
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
|
|
HALAMAN
PENGESAHAN ..............................................................................ii
|
|
DAFTAR
ISI .......................................................................................................iii
|
|
RINGKASAN
.....................................................................................................
iv
|
|
BAB 1.
PENDAHULUAN
...................................................................................1
|
|
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA ..........................................................................3
|
|
BAB 3.
METODELOGI PELAKSANAAN
........................................................7
|
|
BAB 4. BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
....................................................9
|
|
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................10
|
|
DAFTAR
LAMPIRAN
......................................................................................12
|
|
Lampiran 1.
Biodata Ketua, Anggota dan DosenPembimbing
..........................12
|
|
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
.......................................................22
|
|
Lampiran 3.
Susunan Organisasi Kegiatan dan Pembagian Tugas
....................26
|
|
Lampiran 4.
Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
..................................................27
|
|
iii
|
RINGKASAN
Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa
proporsi penyebab kematian tertinggi adalah Penyakit Tidak Menular, yaitu
penyakit kardiovaskuler (31,9%) termasuk hipertensi (6,8%) dan stroke (15,4%).
Obat sintesis antihipertensi biasa yang digunakan adalah inhibitor ACE,
α-bloker, β-bloker, diuretik. Bila obat tersebut dikomsumsi terus-menerus akan
menimbulkan efek samping seperti; rasa melayang, fungsi ginjal memburuk, kulit kemerahan, sakit kepala
dan dapat meningkatkan asam urat. Penggunaan
obat antihipertensi
harus dengan resep dokter sehingga menambah biaya pengobatan hipertensi
yang semakin mahal sehingga perlu mencari obat tradisonal yang lebih murah. Masyarakat Kalimantan Barat percaya daun buas-buas (Premna serratifolia) dapat digunakan untuk mengobati hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
optimum aktivitas antihipertensi daun Buas-buas, memformulasi ekstrak etanolnya dalam bentuk tablet
hisap dan uji organoleptiknya. Daun buas-buas dicuci bersih,
dikeringkan dan dimaserasi dengan atanol 96 % selama 5 hari. Selanjutnya disaring dan dievaporasi. Kemudian dibuat variasi
konsentrasi ektrak 5-100% dengan penambahan Angiotensin
Converting Enzyme (ACE) sebanyak 20 µL ke dalam sampel. Selanjutnya diukur absorbansinya dengan microplate reader pada panjang gelombang 450 nm Konsentrasi ekstak etanol buas-buas yang memiliki serapan tertinggi
dibuat formula tablet hisap dan dilakukan uji organoleptik.
Kata kunci : antihipertensi, daun
buas-buas (Premna
serratifolia), formulasi tablet hisap
|
iv
|
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Menurut
data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni
bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di Negara maju
dan 639 sisanya berada di Negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Konsumsi obat antihipertensi inhibitor
ACE captopril, enalapril, perindopril, dan ramipril dan efek sampingnya
mengakibatkan batuk kering persisten, fungsi ginjal memburuk, Hipotensi (akut,
penurunan tekanan darah tiba-tiba), angioedema (pembengkakan dibawah kulit,
terutama disekitar mata dan bibir) dan ruam.
Sehingga konsumsi obat-obatan ini harus berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan yang mahal membuat masyarakat
kalimantan Barat mencari solusi
lain yaitu daun buas-buas ( Premna serratifolia) (Ana, 2007).
Efektivitas
dan efek samping dari obat Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi. Pengobatan Hidroklorothiazid
mengalami efek samping yang dapat terjadi
adalah Hipokalemia, Hipomagnesemia, Hiponatremia, Hiperurisemia dan
gout, Gula darah tinggi, Hiperlipidemia, Hiperkalsemia. Pengobatan dengan
Kaptopril mengalami efek samping batuk kering. Efek samping lain dapat berupa
rash, eugesia (gangguan pengecapan), edema angioneurotik, hipotensi simtomatik,
gagal ginjal akut, dan proteinuria. Pengobatan Amlodipin mengalami efek samping
yang sering terjadi adalah : edema, sakit kepala, flushing,
takikardia/palpitasi, dispepsia, dizziness, nausea (Pessina, 1997 ; Ganiswarna, 1995 ; Ikawati dkk, 2008 ; Prasetio dan
Chrisandyani, 2009).
Masyarakat telah menggunakan
solusi yang mengenai daun buas-buas yang banyak kandungannya serta khasiatnya. Daun buas-buas ini dikonsumsi sebagai ulam maupun
masakan-masakan seperti sayur, urap, lalapan ataupun dimasak bersama ikan. Skrining terhadap Premna
serratifolia Linn mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,
flavonoid, tanin, glikosid, steroid, saponin, senyawa volatil dan fenolik (Rajendran
R, 2010; Wahyuni et al, 2014; Kurniati, 2013: Singh CR et al, 2011: Restuati M et al, 2014).
Senyawa fenolik yang terdapat pada daun Premna
serratifolia Linn berupa isorhamnetin, methilquercetin glikosid, flavonol,
dan apigenin- 7- O- rutinosid (Sukhri et
al, 2011).
Metabolit
sekunder yang terdapat pada Premna
seratifolia Linn dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat dengan berbagai
aktivitas, yaitu : aktivitas stimulus jantung (Rajendran
R et al, 2008), antikoogulan (Gopal R H and Purushothaman KK, 1984), rebusan berkhasiat anti inflammatory and anti arthritic
(Rathor R S et
al, 1977), ekstrak akarnya
memiliki aktivitas antibakteri (Rajendran R and Basha N S, 2010), kulit kayu dan kayu memiliki aktivitas anti mikroba (Rekha
R, 2010), aktivitas
hepatoprotektif pada daun (Vadivu R et al, 2009) dan ekstrak akarnya (Sigh CR at al, 2011), ekstrak etanol kulit kayu dan kayu memiliki efek
kardioprotektif (Rajendran R and Basha
NS, 2008), fraksi etanol memiliki aktiviatas antioksidan (Kurniati RI, 2013),
ekstrak metanol memiliki aktivitas antifungi (Wahyuni S. et al, 2014), aktivitas toxsit pada Larva Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti Linn.) (Lestari MA dkk,
2014), dan imonostimulan pada tikus (Retuati M et al, 2014).
Buas-buas
mungkin memiliki aktivitas pengobatan antihipertensi karena mempunyai
kandungan yang sama dengan cincau hijau.
Tanaman tersebut
memiliki genus yang sama dengan buas-buas dan telah terbukti memiliki aktivitas
yang dapat aktivitas antihipertensi (Sundari,
2014). Penelitian
Ranjerdan R et al (2008) tentang stimulus jantung, penelitian Ranjerdan R and
Basha NS, (2008) tentang aktivitas kardioprotektif, serta penelitian Vadivu R et
al (2009) tentang aktivitas hepatoproktetif buas-buas sangat mendukung
kemungkinan aktivitas antihipertensi tanaman ini. Hipertensi sangat
mempengaruhui laju aliran darah yang akan mempengaruhi aktivitas jantung dan
hati.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan solusi bagi pengobatan hipertensi yang murah, aman dan tanpa efek
samping bagi masyarakat. Agar penggunaanya lebih praktis dan dapat digunakan oleh
masyarakat luas ekstrak etanol daun buas-buas ini akan dibuat formula tablet hisapnya. Ke depan penelitian ini dapat dilanjutkan pada
uji aktivitas secara in vivo.
1.2 Perumusan Masalah
a)
Bagaimana cara membuktikan aktivitas
antihipertensi ekstrak etanol daun buas-buas (Premna serratifolia).
b) Bagaimana cara memperoleh konsentrasi optimum ekstrak etanol daun buas-buas (Premna serratifolia) sebagai antihipertensi.
c) Bagaimana membuat formula nebula
ekstrak etanol daun buas-buas (Premna serratifolia) sebagai
antihipertensi.
d) Bagaimana uji LSD (Least Significant Difference) terhadap tablet hisap ektrak etanol daun buas-buas (Premna
serratifolia)?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah
a)
Membuktikan aktivitas antihipertensi
ekstrak etanol daun buas-buas (Premna
serratifolia).
b) Memperoleh konsentrasi optimum ekstrak
etanol daun buas-buas (Premna serratifolia)
sebagai antihipertensi.
c) Membuat formula tablet hisap
ekstrak etanol daun buas-buas (Premna serratifolia) sebagai
antihipertensi.
d) Mengetahui
kualitas tablet hisap ektrak etanol daun buas-buas (Premna seratifolia).
1.4 Luaran Yang Di Harapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a)
Hasil penelitian ini diharapkan
terwujud laporan akhir.
b)
Artikel
ilmiah yang akan dipublikasi pada Indonesian
Journal of Pharmacy dengan akreditasi B oleh DIKTI
No. 58/DIKTI/Kep/2016.
c)
Tablet hisap ekstrak etanol daun
buas-buas (Premna serratifolia) sebagai
antihipertensi yang dipatenkan setelah melalui uji in-vivo dan standar.
1.5
Kegunaan
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a)
Bagi mahasiswa sebagai penerapan ide
penelitian tanaman obat.
b)
Bagi masyarakat sebagai informasi
obat tradisional ekonomis yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi
(hipertensi).
c)
Bagi pemerintah sebagai referensi
obat tradisional sehingga dapat di kembangkan penelitian lebih lanjut tentang
penerapan di masyarakat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Tinjauan
Botani Buas-buas
Tanaman
buas-buas ditemukan oleh Christian, pada tahun 1899 M dengan nama latin Premna serratifolia, Premna obtusifolia
(Tuhke en Pohnpei, 1992 M), Premna
serratifolia (Sra in ain Kosrae, 1993 M), P. Gaudichaudii (Rehg and Sohl, 1979 M). Tanaman buas-buas atau
dikenal dengan sebutan buas-buas, beruas, ambong-ambong laut, pecah piring,
singkil, atau limau pantai atau nama saintifiknya Premna Sp biasanya dijajakan di pasar tani sebagai sayur ulam. Daun
buas-buas ini mempunyai khasiat tersendiri kepada kesehatan. Air rebusan dan
pucuk daun herbal buas-buas ini dipercayai oleh masyarakat Melayu sebagai
penyembuhan yang bermasalah pening kepala. Pucuk daun buas-buas yang mentah
kadang-kadang masyarakat terutama bagi ibu-ibu rumah tangga membuatnya dengan
cara di celur atau direbus maupun dimakan bersama sambal belacan, budu, cencaluk, atau pencecah yang lain. Rasanya manis-manis pedas dan
sedikit pahit serta rangup dan berbau (Sumarti, 2013).
Menurut marga
Tionghoa di Kalimantan Barat yang mengetahui khasiatnya daun pokok ini berkhasiat mencegah atau melawan penyakit yang disebarkan
virus yang terawang di udara yaitu seperti penyakit SARS. Pucuknya boleh
dijadikan ulaman harian. Dipercaya masyarakat dapat merawat badan berangin dan sesuai digunakan oleh perempuan dalam berpantang. Menurut pengamalnya, dengan
memakan ulam pucuk daun buas-buas akan mampu mencegah penyakit terjangkit.
Pengamalnya jarang mendapat demam selama mengkomsumsinya atau batuk-batuk
meskipun telah panjat usia. Selain itu, daun buas-buas mungkin boleh mencegah
kencing manis, antihipertensi dan sebagainya kerana pengamalnya tidak mendapat
penyakit ini (Dzulkarnain, 1996).
Gambar
2.1 Buas-buas
Klasifikasi
daun buas-buas adalah sebagai berikut (Anonim, 2015) :
|
Kingdom
|
:
|
Platae
|
Famili
|
:
|
|
|
Divisi
|
:
|
Genus
|
:
|
Premna
|
|
|
Kelas
|
:
|
Spesies
|
:
|
Premna Serrafotolia
|
|
|
Order
|
:
|
|
|
|
Menurut Kurnianti (2013), daun
buas-buas dilakukan dengan cara destilasi menggunaan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak
etanol dari daun buas-buas mengandung senyawa yang tergolong alkaloid,
flavonoid, saponin, fenolik, dan triterpenoid. Sedangkan fraksi etanol daun buas-buas mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, saponin dan fenolik. Hilangnya senyawa triterpenoid pada fraksi
etanol daun buas-buas disebabkan oleh adanya proses fraksinasi sehingga
diperkirakan senyawa tersebut tidak tertarik dalam fraksi etanol.
2.2 Tinjaun Aktivitas Premna Seratifolia
Pada tahun 2008
Rajendran R et al, melakukan uji
aktivitas stimultan jantung terhadap
ekstrak etanol 95% dan air hasil
didistilasi dari kulit dan
kayu Premna
serratifolia Linn. Pengujian
aktivitas stimultan jantung menggunakan
"Isolated Frog Heart Perfusion Technique" serta parameter biokimia pada jaringan
jantung dan serum dari tikus albino setelah “perlakuan” ekstrak selama 7 hari.
Ekstrak etanol menghasilkan aktifitas Ionotrofik positif dan kronotropik
negative yang mirip dengan digoxin pada hati katak yang efeknya dihambat oleh
nifedipin dan tidak dengan propanol.
Penurunan signifikan pada menmbran Na+ K+ ATPase ,
Mg2 ATPase, Mg2+
ATPase dan meningkatnya Ca2+ ATPase yang
selanjutnya diketahui melalui aktivitas kardiotronik. Esktak aqueous
menghasilkan efek ionotrofik dan kronotrofik positif yang mirip pada
Adrenalin dan efeknya diantagonisasi oleh propanol dan nifedipine. Hasil yang
dapat disimpulkan adalah ekstrak etanol menghasilkan efek kardiotonik dan
ektrak aqueous menghasilkan efek β-adrenergic.
Sigh CR at al (2011) melakukan pengujian ektrak
etanol akar Premna seratifolia Linn memiliki aktivitas hepatoprotektif dengan pengujian kepada darah dan hati tikus
albino jantan diinduksi paracetamol yang mengalami oxidative stress dan hepatotoxicity. Hasil yang signifikan hepatic
damage elicited dilevel hepato dengan spesifik enzim seperti glutamate phosphatase (SGOT), serum
glutamatepyruvate transanaminase
(SGPT), Lactate dehydrogenase (LDH), dan
catalase (CAT) dimana satu grup
diberikan ekstrak root callus (250 dan 500 mg) dibandingkan dengan gurp lainnya yang
diberikan ekstrak root (250 dan
500mg/ kg). Effek yang
ditimbulkan oleh ekstrak root
callus dibandingkan dengan obat
standar, silymarine.
Rajendran R and
Basha NS, (2008), melakukan uji efek kardioprotekstif ekstrak etanol
stem-bark dan stem-wood
dari Premna serratifolia Linn. Efek kardioprotektif ekstrak etanol dari Premna serratifolia Linn diketahui dengan menguji tikus yang mengalami myocardial
infarction yang diukur dengan
menggunakan ECG, analisis elektroforesis dengan menggunakan serum protein,
rasio serum A/G, kajian biokimia seperti jaringan protein jantung, glikogen,
asam nukleat dan gula darah.
Isoproterenol (0.1 ml untuk 20mg/100g berat badan)
diinjeksikan secara subcutaneous pada tikus selama 2 hari, sehingga
menyebabkan segmen ST jantung tikus yang ditunjukkan oleh pola ECG, penurunan
pita serum elektroforesis protein dan rasio serum A/G, peningkatan jaringan
protein hati dan asam nukleat, peningkatan gula darah dan penurunan jaringan glikogen jantung. Perlakuan
awal dengan memberikan ekstrak etanol
selama 28 hari yang diinjeksikan secara intraperitoneal kepada tikus yang telah diberikan
isoproterenol menunjukan beberapa perubahan parameter dibandingkan dengan tikus
yang mengalami myocardial infarction. Efek kardioprotektif Efek kardiprotektif dari ekstrak etanol Premna serratifolia linn
kemungkinan disebabkan oleh kandungan iridoid glikosida, alkaloid,
falavanoid, dan komponen fenolik yang terkandung di dalamnya.
2.3
Penyakit hipertensi
Anti hipertensi adalah obat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah suatu keadaan medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah melebihi normal. Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Menurut
WHO (2012), batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90mmHg
dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 dinyatakan sebagai
hipertensi (Gusmira, 2012).
Penderita hipertensi dengan
tekanan darah yang tinggi
akan menjalani hidup
dengan bergantung pada obat-obatan dan
pengobatan teratur ke dokter untuk mendapatkan resep
ulang dan check-up. Data
WHO melaporkan dari 50%
penderita hipertensi yang diketahui hanya
25% yang mendapat
pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately
treated cases) karena
mahalnya biaya yang diperlukan
selama proses terapi
(Depkes, 2007).
Salah satu obat herbal yang dapat digunakan untuk mengobati hipertensi
adalah Premna oblongifolia Merr. Sundari
F (2014) melakukan penelitian penurunan tekanan darah pada wanita dewasa yang
berumur 45 tahun di wilayah Bogor Tengah. Hasil penelitian menunjukkan formula
cincau hijau dan gula merah dengan frekuensi konsumsi setiap hari mengalami
penurunan tekanan darah sistolik dengan rata-rata penurunan sebesar 20-25 mmHg. Sedangkan formula cincau hijau
dan gula merah non kalori dengan frekuensi konsumsi dua hari sekali mengalami
penurunan tekanan darah diastolik dengan rata-rata penurunan sebesar 14-15 mmHg
setelah dua minggu perlakuan.
BAB
III
METODELOGI
PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah blender, botol semprot, alat-alat volumetrik, Stopwach,
Alat pengering beku, Desikator, Mortir dan stamfer, Pengayak no. 12
mesh, Pengayak no. 16 mesh, Mesin cetak tablet, Jangka sorong, Alat pengukur
sudut diam dan kecepatan alir, Alat uji kompresibilitas, Alat uji waktu hancur,
Alat uji kekerasan tablet, Alat pengayakan bertingkat, Alat uji kerenyahan
tablet Friabilator-Roche, pipet volume,
tabung reaksi, autoklaf, dan sengkelit, pipet tetes, spatula, gelas ukur, erlenmeyer,
timbangan, gelas kimia, corong kaca, plat tetes, open stabilizer, rotary vacum evaporator, cawan petri, ,
batang pengaduk kaca, oven, lemari es, inkubator, neraca analitik, dan lain-lain.
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun buas-buas, maltodekstrin, manitol, PEG 6000, polivinil pirolidon (PVP), etanol
teknis, essence lemon, sunset yellow, air suling, kaldu pepton,
muller hinton agar, nutrient agar, kain kasa, allumunium foil, kertas saring,
kertas cakram (oxoid), kapas, tissue, double tipe, etanol 96 % p.a., aquades,
dan lain-lain.
3.2 Prosedur Penelitian
a).
Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun buas-buas yang berwarna hijau muda dari desa rasau
jaya 2, Kecamatan rasau jaya, kabupaten kubu raya, provinsi kalimantan barat.
Sampel yang digunakan adalah daun yang sehat, masih muda dan tidak terlalu tua
yaitu 10 lembar daun dari tiap rantingnya dihitung dari pucuknya. Sampel
diambil secara pursposif tanpa
membandingkan dengan daerah lain.
b).
Pengolahan sampel
Sampel daun buas-buas (Premna
Serrafotolia) basah sebanyak 5 kg. Kemudian dicuci
terlebih dahulu lalu dikeringkan. Pengeringan dilakukan diudara terbuka dan
berangin. Setelah kering, sampel dihaluskan dengan blender hingga menjadi
serbuk dan ditimbang dengan neraca analitik.
3.3 Ekstraksi Daun
Buas-buas
Ekstrak daun buas-buas diekstraksi
dengan metode maserasi. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi, yaitu dengan merendam 700 g serbuk kering sampel
dalam 95 % etanol p.a. selama 5 hari kemudian mendapatkan hasil maserat yang
terkumpul lalu dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sampai diperoleh
ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh ditimbang, disimpan dalam wadah
steril, selanjutnya disimpan dalam desikator silika gel.
3.4
Pembuatan Larutan Ekstrak Sampel
Sampel
yang digunakan berupa buas-buas (Premna
serratifolia) sebagai sampel dilakukan pengeringan selama satu minggu
kemudian dilakukan pemblenderan. Maserasi selama tiga hari menggunakan etanol
95% dengan perbandingan sampel dan etanol (w/w) sehingga langsung diperoleh
beberapa konsentrasi (w/w). Untuk memisahkan ekstrak dan sampel dilakukan penyaringan.
Kadar sampel buas-buas yang dibuat mulai dari 5%,
10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 40%, 45%, 50%, 55%, 60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90%, 95%, dan 100%. Ekstrak yang
diperoleh kemudian sebagai bahan antihipertensi sampel yang akan di uji.
3.6 Uji Aktivitas Antihipertensi secara In Vitro
Uji potensi antihipertensi ekstrak daun buas-buas pada eluen
dilakukan berdasarkan
penelitian Le Hoang Lam et al
(2007) dan Budiman L (2014).
Larutan ekstrak Premna serratifolia Linn yang sudah divariasikan konsentrasinya diambil 20 µL dan dimasukkan ke
dalam microplate sampel. Ditambahkan
air deionisasi sebanyak 20 µL untuk blangko1dan 40 µL blangko2. Setelah itu
ditambahkan buffer sebanyak 20 µL ke sampel, blangko1, dan blangko2. Ditambahkan enzim pengaktif / Angiotensin Converting Enzyme (ACE)
sebanyak 20 µL ke dalam sampel dan blangko1 lalu diinkubasi selama 10
menit pada suhu 37°C. Setelah itu ditambahkan indicator
sebanyak 200 µL ke dalam sampel, blangko1, dan
blangko2. Kemudian diukur absorbansnya menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 450
nm.
3.7 Tablet Hisap Dengan Metode Granulasi Basah
Bahan aktif yaitu ekstrak daun buas-buas. Bahan tambahan (eksipien)
antara lain: manitol sebagai pengisi dan pemanis, PEG 6000 sebagai glidan, polivinil pirolidon (PVP) sebagai
pengikat, essence lemon dan sunset yellow sebagai flavouring
agent. Tablet hisap diformulasi dalam 2 formula dengan bobot 2,5 g. PVP
sebagai pengikat dilarutkan dalam etanol 96%, kemudian tambahkan sunset
yellow. Serbuk ekstrak daun buas-buas ditambah manitol, kemudian ditambah
(ditetesi) larutan pengikat yang sudah dicampur sunset yellow sampai
terbentuk massa granul yang kompak. Massa granul yang diperoleh kemudian diayak
menggunakan pengayak mesh 12, setelah itu dikeringkan dalam oven selama 30
menit pada suhu 40°C. Granul yang didapat diayak kembali dengan
menggunakan pengayak no 16. Massa granul dievaluasi sifat alir, distribusi
ukuran partikel, kompresibilitas, dan kadar lembab. Selanjutnya, ditambahkan essence
lemon dan PEG 6000 dicampur homogen. Massa granul dicetak menjadi tablet
hisap.
3.8 Uji Stabilitas Tablet
Tablet
hisap ekstrak kering daun buas-buas diuji stabilitasnya dengan cara disimpan
selama 3 bulan pada suhu kamar dan suhu 40°C. Uji mutu fisik meliputi uji
organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerenyahan, antiseptik
dan waktu hancur.
a)
Evaluasi tablet hisap Uji organoleptik
Uji
organoleptik meliputi warna, bau, dan rasa.
b)
Uji keseragaman ukuran
Sebanyak
20 buah diambil secara acak tablet hisap, diukur diameter dan tebalnya dengan
menggunakan jangka sorong.
c)
Uji keseragaman bobot
Sebanyak
20 tablet ditimbang, lalu dihitung bobot rata-rata tiap tablet hisap.
d)
Uji friabilitas
Sebanyak
20 tablet ditimbang yang diambil secara acak dan dibersihkan dari debu.
Kemudian letakan dalam alat friabilator, nyalakan, jalankan selama 4 menit
(kecepatan: 25 putaran/menit). Tablet hisap yang telah diuji dibersihkan
kemudian ditimbang ulang. Syarat: <1.
e)
Uji kekerasan
Sebanyak
20 tablet diambil secara acak, ditentukan kekerasannya dengan alat pengukur
kekerasan tablet. Syarat: 10-20 kg/cm².
f) Uji waktu hancur
Sebanyak 6 tablet disiapkan dan 1 tablet
dimasukkan ke setiap tabung pada keranjang, dimasukkan pada 1 cakram pada
masing-masing tabung dan jalankan alatnya. Air bersuhu 37±2° digunakan sebagai
media. Pada batas akhir waktu yang ditetapkan, keranjang diangkat dan amati
semua tablet hisap dan harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet hisap tak
hancur sempurna maka ulangi dengan 12 tablet hisap lainnya. Tidak kurang dari
16 tablet hisap dari 18 tablet hisap hancur sempurna.
BAB
IV
BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
|
No.
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
(Rp)
|
|
1.
|
Peralatan
penunjang
|
3.584.000,-
|
|
2.
|
Bahan
habis pakai
|
6.148.000,-
|
|
3.
|
Perjalanan
|
550.000,-
|
|
4.
|
Lain-lain
|
2.218.000,-
|
|
Jumlah
|
12.500.000,-
|
|
4.2 Jadwal Kegiatan
|
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Bulan
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
|
1.
|
Pengumpulan
dan penyiapan sampel
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Tahap
ekstraksi
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Uji In Vitro
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pembuatan tablet hisap
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Uji stabilitas tablet
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Pengolahan data
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Ana
P., dan Willams Bryan. 2007. Tekanan darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Budiman
L. 2014. Inhibasi Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) dan Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap Aktivitas ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Naskah
Publikasi Skripsi. repository.ipb.ac.id.
Cowan, M.M.
1999. “Plant Products as Antimicrobial Agents”. American
Society for Microbiology. 12, (4),
564-582.
Depkes. 2007. Hipertensi penyebab utama penyakit
jantung. Diperoleh tanggal 14 Oktober 2009 dari http://m.depkes.go.id.
Dzulkarnain, B. Sundari, D. Dan Chozin, A. 1996. Tanaman Obat Bersifat
Antibakteri di Indonesia. Jakarta : Cermin Dunia kedokteran.
Ganiswarna,
S.G. Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantiastuti. Dan Nafrialdi. 1995. Farmakologi
dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.
Gopal
R H and Purushothaman KK. 1984. Effect
of plant isolates on coagulation of blood: An in-vitro study. Bull med
ethanobot Res,5: 171-77,(1984).
Ikawati,Z.,
Jumiani,S. dan Putu,I.D.P.S. 2008. Kajian
Keamanan Pemakaian Obat Antihipertensi di Poliklinik Usia Lanjut RS DR.
Sardjito. Yogyakarta. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 1: 30 – 41.
Kurniati
RI. 2013. Uji aktivitas antioksidan dan fraksi etanol daun buas-buas (Premna
cordifolia Linn.) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Naskah
Publikasi Prodi Farmasi Fk UNTAN.
Le
Hoang Lam, T. Shimamura, K. Sakaguchi, K. Noguchi, M Ishiyama, Y. Fujimura and
H. Ukeda. 2007. Anal. Biochem. 364:104-109.
Pessina,A.C.,
Boori,L., Dominicis,D.E., Giusti,C., Marchesi, M., Mos,L., Novo,S.,
Semeraro,S., Uslenghi,E., Kilama, M.O. (2001) Efficacy, Tolerability, and Influence on “Quality of Life”of Nifedipine
GITS versus Amlodipine in Elderly patients with Mild-Moderate Hypertension. Clinica
Medica IV. University of Padua. Italy. BloodPress.10(3):176-83.
Prasetio,S.D,
dan Chrisandyani,D. (2009). Gambaran
Efek Samping Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap
RS PKU Muhammadiah Yogyakarta . (online) mf,farmasi.ug.ac.id, diakses 23
September 2015.
Rajendran
R and Basha NS. 2008 Cardioprotective effect of ethanol extract of
stem-bark and stem-wood of Premna
serratifolia Lin., (Verbenaceae).
Research J.
Rajendran
R. 2010. Anti-Arthritic Activity of
Premna serratifolia Linn., Wood against Adjuvant Induced Arthritis. Avicenna
Journal of Medical Biotechnology. 2(2): 101-108.
Rajendran
R. 2010. Antimicrobial activity of different bark and wood of Premna serratifolia Linn. International
Journal of Pharma and Bio Sciences 2010; 1(1); 1-9.
Rajendran
R, Suseela L, Meenakshi Sundaram R and Sal eem Basha N. 2008. Cardiac stimulant activity of bark and wood
of Premna serratifolia L. A. J. of
the Bangladesh pharmalogical society,3:107-113,(2008).
Rathor
R S, Prakash A and Singh PP. 1977.
Prelimininary study of anti-inflammatory and anti-arthritic activity.
Rheumatism 12:130.
Rajendran
R and Basha N S. 2010. Antimicrobial activity of crude extracts and fractions
of Premna serratifolia L. root.
International J. of phytomedicienes and Related industries,2:1.
Rajendran
R. 2010. Antimicrobial activity of
different bark and wood of premna serratifolia.
International J. of pharma and Bioscience,1:1-9.
Restuati M, Ilyas
S, Hutahaean S and
Sipahutar H. 2014. Study of the extract activities of Buas-buas leaves (Premna pubescens) as immunostimulant
on rats ( Rattus novegicus). American
Journal of BioScience 2014; 2(6):
244-250. ISSN: 2330-0159 (Print); ISSN:
2330-0167 (Online)
Sigh
CR, Nelson R, Krishnan PM, and Mahesh K and Pargavi B. 2011. Identification of
Volatile Constituents from Premna serratifoliaL.through GC-MS. International
Journal of PharmTech Research Vol. 3, No.2, pp 1050-1058, April-June 2011.
Sigh
CR, Nelson R, Krishnan PM, and Mahesh K. 2011.
Hepatoprotective and anti-oxidant effect of root and root callus axtract
of Premna Serrarifillia L. In Paracetamol induced liver damage in male albino
rats. International Journal of Pharma and Bio Sciences. Vol2 / Issue2 /
April-June 2011.
Sumarti,
Debora Tambunan, dkk. 2013. Metabolit Sekunder pada Daun Buas-buas. [Online]. http://www.slideshare.net/debodcomfeito/metabolit-sekunder-pada-daun-buas-buas
Sundari
F. 2014. Pengaruh Pemberian Minuman Cincau Hijau (Premna Oblongifolia Merr.)
terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Dewasa Penderita Hipertensi Ringan
dan Sedang. Naskah Publikasi Skripsi. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71997.
Sundari
I. 2010. Identifikasi Senyawa Dalam Ekstrak Etanol Biji Buah Merah (Pandanus
conoideus Lamk.) Skripsi. Prodi Kimia. FMIPA Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Vadivu
R, Jerad suresh A, Girinath K, Boopathi kannan P, vimala R and Sathish Kumar
NM. 2009. Evaluation of Hepatoprotective
and in-vitro cytotoxic activity of leaves of premna serratifolia L. J. of
Scientific research,1 (1): 145 -152.
Wahyuni
S, Mukarlina, dan Yanti AP. 2014. Aktivitas Antifungi Ekstrak Metanol Daun
Buas-Buas (Premna serratifolia) Terhadap Jamur Diplodia sp. Pada Jeruk Siam
(Citrus nobilis var. microcarpa). Jurnal Protabiont Vol 3 (2) : 274 – 279.
WHO. 2012. Health education : concept, effective
strategic and core competence. Estearn Mediteranian.
Lampiran 1Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1.
Biodata ketua Pelaksana
A.
Identitas diri
|
1
|
Nama legkap
|
Isti’anah
|
|
2
|
JenisKelamin L/P
|
Perempuan
|
|
3
|
Program Studi
|
Pendidikan
Kimia
|
|
4
|
NIM
|
131620523
|
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Grobogan, 05 Oktober 1993
|
|
6
|
E-mail
|
Istiana42561@yahoo.com
|
|
7
|
NomorTelepon/HP
|
085388993954
|
B.
Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
NamaInstitusi
|
MI
HABIBIYAH TAMBAKSELO
|
SMP
PGRI KUWU
|
SMA
MIFTAHUS SA’ADAH TAM
|
|
Jurusan
|
UMUM
|
UMUM
|
IPA
|
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2000-2006
|
2006-2009
|
2009-2012
|
C.
Pemakalah
Seminar Ilmiah(Oral Presentation)
|
No.
|
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
|
Judul Artikel
Ilmiah
|
Waktu dan
Tempat
|
D.
Penghargaandalam
10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
|
No.
|
Jenis Penghargaan
|
Institusi Pemberi
Penghargaan
|
Tahun
|
|
1.
|
Juara I Cerdas Cermat Agama
|
SMP PGRI KUWU
|
2007
|
|
2.
|
Juara I Pukul Air
|
SMP PGRI KUWU
|
2009
|
|
3.
|
Juara I Pukul Air
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2010
|
|
4.
|
Juara I Estafet Air
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2010
|
|
5.
|
Juara I Marawis
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2011
|
|
6.
|
Juara I Bola Voly
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2011
|
|
7.
|
Juara III Jalan Santai
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2012
|
|
8.
|
Juara I Marawis
|
SMA MIFTAHUS SA’ADAH
|
2012
|
|
9.
|
Juara PKM-P
|
Universitas Muhammadiyah Pontianak
|
2014
|
|
10.
|
Juara II Bidang Fisika ON-MIPA
|
Universitas Muhammadiyah Pontianak
|
2015
|
E. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN
TERAKHIR
|
No.
|
Tahun
|
Judul
Penelitian
|
Pendanaan
|
|||
|
Sumber
|
Jumlah (Rp)
|
|||||
|
1.
|
2015
|
|
PKM-P DIKTI
|
10.972.000
|
||
Semua data yang saya isikan dan
tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Pontianak, 21 September 2015
Pengusul,
(Isti’anah)
NIM.
131620523
2.
Biodata anggota 1
A.
Identitas diri
|
1
|
Nama legkap
|
Nur Hafidzah
|
|
2
|
JenisKelamin
L/P
|
Perempuan
|
|
3
|
Program Studi
|
Kesehatan Masyarakat
|
|
4
|
NIM
|
131510589
|
|
5
|
TempatdanTanggal Lahir
|
Tanjung Merpati,12 Mei 1995
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
NomorTelepon/HP
|
089694200573
|
B. Riwayat Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
NamaInstitusi
|
SDN
09 Tanjung Merpati
|
SMPN
01 Kembayan
|
SMAN
01 Kembayan
|
|
Jurusan
|
UMUM
|
UMUM
|
IPA
|
|
TahunMasuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
C.
Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah/Seminar
|
Jurnal
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
D.
Penghargaan dalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
|
No.
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
1.
|
Juara I LKBB
|
Tingkat Kecamatan Kembayan
|
2006
|
|
2.
|
Juara II Lomba Cerdas Cermat
|
SMPN 01 KEMBAYAN
|
2009
|
|
3.
|
Juara III Lomba Pidato
|
Tingkat Desa Tanjung Merpati
|
2011
|
|
4.
|
Juara II Lomba Cerdas Cermat
|
SMAN 01 KEMBAYAN
|
2012
|
Semua data yang saya isikan dan
tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Pontianak,
21 September 2015
Pengusul,
(Nur
Hafidzah)
NIM. 131510589
3.
Biodata anggota 2
A.
Identitas diri
|
1
|
Nama legkap
|
Witdya Ayu Setianingsih
|
|
2
|
JenisKelamin L/P
|
Perempuan
|
|
3
|
Program Studi
|
Pendidikan Kimia
|
|
4
|
NIM
|
141620046
|
|
5
|
TempatdanTanggal Lahir
|
Sintang, 03 September 2015
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
NomorTelepon/HP
|
085654552546
|
B.
RiwayatPendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
NamaInstitusi
|
SDN
20 Mambok Sintang
|
SMPN
2 Sintang
|
MAN
Sintang
|
|
Jurusan
|
UMUM
|
UMUM
|
IPA
|
|
TahunMasuk-Lulus
|
2002-2008
|
2008-2011
|
2011-2014
|
C.
Pemakalah
Seminar Ilmiah
|
No.
|
Nama Pertemuan ilmiah/seminar
|
Jurnal Artikel
Ilmiah
|
Tahun
|
|
1.
|
-
|
-
|
-
|
|
2.
|
-
|
-
|
-
|
D.
Penghargaandalam
10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
|
No.
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi Pemberi
Penghargaan
|
Tahun
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
Semua data yang saya isikan dan
tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Pontianak,
21 September 2015
Pengusul,
(Witdya
Ayu Setianingsih)
NIM. 141620046
4.
BIODATA
DOSEN PENDAMPING
I.
IDENTITAS DIRI
|
1.1.
|
Nama Lengkap (dengan gelar)
|
Dini Hadiarti, M.Sc
|
|
1.2.
|
Jabatan Fungsional
|
Asisten Ahli
|
|
1.3.
|
NIK
|
011162200486006
|
|
1.4.
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Sintang, 20 April 1986
|
|
1.5.
|
Alamat Rumah
|
Jln. Ahmad Yani Sepakat 2
Gg. Padaherang No 11 Pontianak
|
|
1.6.
|
Nomor Telepon/Fax Rumah
|
-/-
|
|
1.7.
|
Nomor HP
|
085752206411
|
|
1.8.
|
Alamat Kantor
|
Jl. Jenderal Ahmad Yani No.
111 Pontianak
|
|
1.9.
|
Nomor Telepon/Faxs Kantor
|
(0561) 764571, 737278/ (0561)
737278
|
|
1.10.
|
Alamat Surel
|
|
|
1.11.
|
Matakuliah yang diampu
|
1.
Kimia
Organik I
|
|
2.
Praktikum
Kimia Organik I
|
||
|
3.
Kimia
Organik II
|
||
|
4.
Praktikum
Kimia Organik II
|
II.
RIWAYAT PENDIDIKAN
|
2.1.
|
Program
|
S1
|
S2
|
|
2.2.
|
Nama PT
|
Universitas
Islam Indonesia
|
Universitas
Gajahmada
|
|
2.3.
|
Bidang Ilmu
|
Ilmu
Kimia/Kimia Industri
|
Ilmu
Kimia/Kimia Organik
|
|
2.4.
|
Tahun Masuk
|
2003
|
2008
|
|
2.5.
|
Tahun Lulus
|
2008
|
2010
|
|
2.6.
|
Judul Skripsi/Tesis
|
Identifikasi
Senyawa Komponen-komponen Penyusun Minyak Atsiri Pala (Miristica Fragrant Hutt)
|
Konversi
Rodinol dari Minyak Sereh Wangi Perdagangan Menjadi Pseudoionon, α-ionon dan β-ionon
|
|
2.7.
|
Nama Pembimbing
|
1. Prof Dr.
Hardjono Sastrohamidjojo
|
1. Prof Dr.
Hardjono Sastrohamidjojo
|
|
|
|
2. Dwiarso
Ribiayanto M.Si
|
2. Dr. Tri
Joko Raharjo, M.Si
|
I.
PENGALAMAN
PENELITIAN
|
No.
|
Tahun
|
Judul Penelitian
|
Pendanaan
|
|
|
Sumber
|
Jml (Juta Rp)
|
|||
|
1.
|
2011
|
Pengukuran Kadar Sulfat dalam Air Minum Kemasan Gelas yang Beredar di
Kota Pontianak
|
LPPM
UM Pontianak
|
2.500.000
|
|
2.
|
2012
|
Identifikasi Senyawa
Monoterpenoid dan Seskuiterpen Daun Kesum
(Polygonum cf minus Huds)
|
LPPM
UM Pontianak
|
3.000.000
|
|
3.
|
2014
|
Deskripsi Kemampuan Afektif dan
Psikomotorik Pada Praktikum Kimia Organik II Mahasiswa Anggkatan 2012 Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
|
LPPM
UM Pontianak
|
4.000.000
|
|
4.
|
2015
|
Aktivasi
Jamur Terhadap Formula Shampo Ekstrak Etanol Daun Kesum (Polygonum minus
|
DIKTI
|
12.500.000
|
|
5.
|
2015
|
Isolasi dan Identifikasi
Ekstrak n-heksana Senyawa Buas-buas (Premna
serratifolia Linn)
|
LPPM
UM Pontianak
|
5.000.000
|
|
6.
|
2015
|
Uji
Aktivitas Ekstrak Buas-Buas (Premna
Serratifolia Linn) Sebagai Anti
Kolesterol Secara In Vitro
|
LPPM
UM Pontianak
|
7.000.000
|

kak saya try , saya mau meneliti daun buas-buas terhadap bakteri s.aureus tp saya mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian juranal dan buku kalau boleh tau kak dpt jurnal sama buku dari mana ?
BalasHapusmohon respon ny kak
BalasHapusCasino Apps - JamBase, Bingo & Gaming
BalasHapusVisit us now to play 부산광역 출장안마 casino games at JAMBase. Try 김해 출장마사지 New Slots, Slots, 부산광역 출장안마 and Table 남원 출장마사지 Games. Play 논산 출장마사지 for Free or Signup Today!